Jumat, 04 Mei 2012

TUGAS ONLINE 3 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Review Anggaran


TUGAS ONLINE 3 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Nama : Randy Dwy Satya
Nim : 2009 12 117

REVIEW ANGGARAN
Isu :

Setiap organisasi pasti memiliki sebuah tujuan. Bagaimana mencapai tujuan organisasi merupakan bagian tugas dan tanggung jawab dari seorang manajer. Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mencapai tujuan sebuah organisasi merupakan salah satu job desc seorang manajer. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah sebuah anggaran. Anggaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi. Setelah anggaran disusun, perlu direalisasikan. Selisih antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang terealisasi disebut sebagai kesenjangan anggaran. Kinerja seorang manajer dapat diukur berdasarkan tingkat pencapaian anggaran tersebut. Artinya semakin kecilnya nilai kesenjangan anggaran, maka semakin baik kinerja seorang manajer. Sebaliknya semakin tinggi nilai kesenjangan anggaran, maka kinerja kerjanya semakin buruk. Tugas seorang manajer di sini adalah meminimalkan nilai kesenjangan anggaran.
Teori :

Anggaran adalah sebuah rencana untuk kegiatan di masa mendatang, yang mengidentifikasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Anggaran digunakan untuk merencanakan strategi yang akan dituangkan dalam rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang. Kinerja seorang manajer dapat dilihat dari seberapa berhasilnya ia mencapai anggaran demi mencapai tujuan sebuah organisasi. Anggaran tidak serta merta dapat dilaksanakan begitu saja tanpa tidak menimbulkan kesenjangan anggaran jika tidak ada kerjasama yang baik antara ynag di bawah, di tengah dan di atas. Bagaimana setiap bagian dapat saling bahu-membahu melaksanakan anggaran dan merealisasikannya, itu tergantung dari setiap individu yang ada.
Misalnya dengan pengikutsertaan manajer setiap level dalam pengambilan keputusan, sehingga setiap manajer dapat bertanggung jawab akan setiap keputusan yang dibuat, karena mereka ikut langsung dalam pengambilan keputusan tersebut. Selain itu perlu adanya komitmen dari setiap fungsi yang ada. Karena tanpa komitmen sehebat dan sebagus apapun program kerja atau tujuan sebuah organisasi dibuat, maka organisasi tersebut tidak akan mampu bertahan.
Metode yang Dipakai :
Metode yang digunakan dalam meminimalkan kesenjangan anggaran
Partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran
Untuk menjamin keputusan top manager tidak menyimpang dengan kegiatan yang dilakukan oleh middle manager dan low manager, maka pada saat penyusunan anggaran, setiap level dari manajer harus ikut berpartisipasi aktif.
Partisipasi penyusunan anggaran merupakan suatu proses dalam organisasi yang melibatan para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Dampak dari partisipasi manajer menengah dan bawah dalam penyusunan anggaran adalah sbb :
• Proses partisipasi dalam penyusunan anggaran mengurangi asimetris informasi dalam organisasi sehingga memungkinkan manajer puncak mendapat pengertian mengenai masalah lingkungan dan teknologi, mengingat manajer menengah dan bawah memiliki pengetahuan yang lebih rinci.
• Proses partisipasi dapat menghasilkan komitmen yang lebih besar dari manajer menengah dan bawah untuk melaksanakan rencana anggaran dan memenuhi anggaran
Selain itu dengan adanya partisipasi dari manajer menengah dan bawah akan membawa keuntungan sbb :
• Suatu pengaruh yang menguntungkan pada inisiatif, moral dan antusiasme.
• Menghasilkan rencana yang lebih baik karena adanya kombinasi pengetahuan dari beberapa individu.
• Seluruh tingkat manajemen lebih menyadari bagaimana fungsi khususnya sesuai dengan gambaran operasional
• Dapat meningkatkan kerjasama antar departemen.
• Manajer junior akan lebih menyadari situasi di masa yang akan datang dan tanggap terhadap sasaran, masalah dan pertimbangan lainnya.
Komitmen yang tinggi dari setiap individu dalam sebuah organisasi
Komitmen organisasi merupakan keadaan sejauh mana seorang karyawan memihak kepada suatu organisasi tertentu dan tujuan dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi, atau dapat dikatakan loyalitas dan identifikasi individu terhadap organisasi.
Model proses komitmen dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
• Organizational entry, yaitu berkaitan dengan pemilihan karyawan akan organisasi yang akan dimasukinya. Hal ini mencakup kedua belah pihak, baik bagi si karyawan dalam menentukan pilihannya memasuki dunia kerja, maupun bagi si perusahaan dalam merekrut karyawan.
• Organizational commitment, yaitu proses dimana karyawan menetapkan kedalamannya terlibat dalam organisasi. Pada tahap ini dapat dilihat apakah karyawan memiliki komitmen yang tinggi atau rendah.
• Propensity, yaitu bagian kecendrungan untuk karyawan dengan komitmen organisasi yang rendah dan tinggi. Karyawan dengan komitmen yang rendah memiliki kecendrungan untuk keluar dari organisasi. Sedangkan karyawan dengan komitmen tinggi akan tetap bergabung dengan organisasi.
Dalam menumbuhkan komitmen, diperlukan 3 aspek utama yang perlu diperhatikan, yaitu :

• Identifikasi,yaitu bentuk kepercayaan karyawan terhadap organisasinya. Hal ini dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan organisasi. Organisasi memasukkan pola kebutuhan dan keinginan pegawai dalam tujuan organisasi, sehingga membuahkan suasana saling mendukung diantara organisasi dan karyawan. Saat karyawan merasa tujuan organisasi itu untuk kebutuhan dirinya sendiri, tentu si karyawan akan dengan rela menyumbangkan sesuatu demi tercapainya tujuan tersebut.
• Keterlibatan, yaitu peran aktif karyawan terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan yang menyebabkan mereka mau dan senang bekerja sama baik dengan pimpinan maupun rekan kerja lainnya. Karyawan dapat dilibatkan dalam berbagai pengambilan keputusan, sehingga timbul rasa percaya diri karyawan bahwa apa yang diputuskan merupakan keputusan bersama.
• Loyalitas, yaitu kesediaan karyawan untuk melanggengkan hubungannya dengan perusahaan. Kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apapun. Loyalitas akan tumbuh seiring dengan seorang karyawan merasa keamanan dan kepuasan di dalam organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar