TUGAS ONLINE 3 INVESTASI
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Nama : Randy Dwy Satya
Nim : 2009 12 117
Kasus
1
Pemkot
Harapan membeli SBI senilai Rp 1 miliar. SBI ini berjangka waktu satu tahun.
Tentukan apakah pembelian ini termasuk investasi jangka pendek atau jangka
panjang dan bagaimana jurnal akuntansi untuk transaksi tersebut.
Investasi
Ini Termasuk Investasi Jangka Pendek Karena :
Investasi
Jangka Pendek
Karakter
yang harus dipenuhi agar suatu investasi dikategorikan sebagai investasi jangka
pendek adalah:
a.
Dapat diperjualbelikan / dicairkan dengan segera.
b.
Ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual
investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
c.
Berisiko rendah
d.
Dapat dengan mudah dirubah kembali menjadi uang tunai, atau
didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh
pemerintah.
e.
Masa investasi tidak lebih dari satu periode akuntansi (12 bulan).
Yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain:
a.
Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposit).
b.
Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek dan pembelian
Serifikat Bank Indonesia (SBI)
Perlakuan
Akuntansinya ( Jurnalnya) :
xx-xxx-20xx
Investasi Jangka Pendek 1.000.000.000
Kas
1.000.000.000
Kasus
2 Pemkot Harapan
membeli obligasi PT Telkom sebesar Rp 5 miliar. Obligasi ini jatuh tempo 5
tahun ke depan. Tentukan apakah pembelian ini termasuk investasi jangka pendek
atau investasi jangka panjang dan bagaimana jurnal akuntansi untuk transaksi
tersebut.
Investasi
dengan Pembelian Obligasi merupakan Investasi Jangka Panjang karena jatuh
temponya 5 Tahun Ke Depan..Penjelasan:
Investasi
jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12
(dua belas) bulan. Penyertaan Modal Pemda, Investasi dalam Surat Utang Negara,
dan Pembelian Obligasi merupakan beberapa contoh investasi
Obligasi yang pembeliannya dilakukan tidak pada tanggal pembayaran bunga,
memunculkan bunga berjalan.
Bunga berjalan: bunga yang dibayarkan oleh pembeli untuk jangka waktu tanggal
bunga terakhir, sampai tanggal pembelian.
Jurnalnya:
xx-xxx-20xx
Investasi Jangka Panjang (Obligasi) 5.000.000.000
Kas
5.000.000.000
Kasus
3 Pemkot
Harapan menerima bunga dari penempatan dana di SBI sebesar Rp 5 juta. Bagaimana
perlakuan akuntansi untuk penerimaan bunga ini?
Selain untuk memanfaatkan dana yang ada (manajemen kas), investasi jangka
pendek juga dilakukan dengan tujuan memperoleh manfaat ekonomis, seperti bunga
deposito atau dividen. Hasil investasi berupa dividen tunai atau bunga deposito
dicatat sebagai pendapatan.
Jangka
Pendek (Sementara)
1.
Marketable
2.
Dapat dikonversi menjadi kas dalam 1 periode
3.
Capital Gain/Bunga
Contoh
jurnalnya adalah:
xx-xxx-20xx
Kas
5.000.000.000
Lain-lain PAD yang
sah 5.000.000.000
Kasus
4 Pemkot
Harapan melakukan penambahan modal di PD Bank Pasar sebesar Rp 7 miliar. Dengan
penambahan modal ini, persentase kepemilikan saham Pemkab meningkat dari 15%
menjadi 60%. Bagaimana perlakuan akuntansi untuk penambahan modal ini?
Penambahan
Modal di PD Bank Pasar sebesar Rp. 7 Milyar dicatat sebagai Investasi Jangka
Panjang Permanen.
Jurnalnya
sbb :
xx-xxx-20xx
Investasi Jangka Panjang Permanen 7.000.000.000
Kas
7.000.000.000
Kasus
5 Pada akhir tahun,
PD Bank Pasar mencatat laba sebesar Rp 200 juta, dan PD -Bank Pasar
mengeluarkan dividen tunai sebesar Rp 50 juta (yang diperoleh Pemkot Harapan
adalah Rp 30 juta). Bagaimana perlakuan akuntansi untuk transaksi tersebut?
Dividen
yang diperoleh Pemkot Harapan sebesar Rp. 30 Juta dicatat sebagai Pendapatan.
Jurnalnya
sbb :
xx-xxx-20xx
Kas
30.000.000
Lain-lain PAD yang
sah
30.000.000
TUGAS KELOMPOK KHUSUS
:
- AMBIL DI WEB TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH, TENTANG :
1. LAPORAN INVESTASI
JANGKA PENDEK / JANGKA PANJANG
2. ANALISIS
PENCAPAIAN,
3. ANALISIS
KINERJA INVESTASI
4. BERIKAN
REKOMENDASI/ PENILAIAN KINERJA PEMDA TSB.
Investasi
Provinsi Bangka Belitung
Kepulauan
Bangka Belitung terdiri dari 2 (dua) pulau besar yaitu pulau Bangka dan pulau
Belitung serta beberapa pulau kecil dengan luas wilayah sebesar 81.725,74 km
yang meliputi daratan seluas 16.424,14 km dan perairan seluas 65.301 kmLetak
provinsi ini berdekatan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Secara administrasi
Kepulauan Bangka Belitung memiliki 1 kota, 6 kabupaten, 36 kecamatan dan 326
desa/kelurahan dengan Pangkal Pinang sebagai ibukota provinsi dan saat ini
dihuni oleh 1.043.456 jiwa (Susenas 2005). Posisi provinsi ini memiliki
keunggulan strategis karena tidak terlalu jauh dari jalur perdagangan Singapura
– Johor – Riau serta kawasan Kepulauan Natuna.
Sampai
dengan tahun 2005, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Bangka
Belitung berdasarkan harga konstan mencapai Rp. 8,23 triliun. Sektor pertanian
menjadi penyumbang terbesar yaitu 24,2 % dari total PDRB dengan nilai sebesar
Rp. 1,99 triliun, disusul dengan sektor industri pengolahan (23,5%) dengan
nilai sebesar Rp. 1,94 triliun dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar
18,5 % atau sama dengan Rp.1,52 triliun
Sebagai
penunjang kegiatan perekonomian, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didukung 8
(delapan) kawasan industri yaitu Jelentik, Tanjung Pandan, Belinyu, Koba,
Muntok, Manggar, Pangkal Pinang, dan Ketapang serta 10 (sepuluh) pelabuhan laut
baik besar maupun kecil. Pelabuhan yang memiliki dermaga terpanjang adalah
Tanjung Pandan dengan panjang 4.200 m, Toboali (2.240 m), Belinyu (1.515 m) dan
Niaga Jelentik (1.500 m), di Kabupaten Bangka Barat terdapat pelabuhan
penyeberangan Muntok dengan panjang dermaga 30 m. Untuk transportasi udara,
tersedia 2 (dua) bandar udara utama yaitu Bandara Depati Amir di Pulau Bangka
dan Bandara H.AS. Hanandjoeddin di Pulau Belitung.
Berikut
adalah bentuk investasi Jangka Panjang Provinsi Bangka Belitung
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Kondisi
Sistem
Sistem
kelistrikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri atasbeberapa sistem
terisolasi, yaitu Sistem Bangka, Belitung, Mentok, Toboali,Koba, Padang dan
Nasik.Dari 8 sistem yang memasok tenaga listrik di Provinsi Kepulauan
BangkaBelitung, 7 sistem (Sistem Belitung, Padang, Nasik, Seliu, Toboali,
Mentok dan Koba) berada dalam kondisi “Siaga” dan 1 sistem lainnya
(SistemMerawang/Bangka) berada dalam kondisi “Defisit”.
Saat
ini rasio elektrifikasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung barumencapai 72,88%
dan rasio desa berlistrik sebesar 99,69%
Rencana
Tambahan Infrastruktur Ketenagalistrikan
Asumsi
pertumbuhan penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitungdiperkirakan
rata-rata 1% per tahun dan pertumbuhan ekonomi rata-rata7,5% per tahun,
sehingga berdasarkan asumsi tersebut pertumbuhanpermintaan energi listrik
diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 5,8%per tahun.
Perkiraan
Kebutuhan Investasi
Untuk
melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 5 tahunkedepan
tersebut, dibutuhkan investasi sekitar USD 555,5 juta, denganrinciannya adalah
pembangkitan USD 384,7 juta, transmisi USD 18,5 juta,gardu induk USD 7,5 juta
dan program EBT USD 144,8 juta
Kinerja
nya sudah baik karena sudah baik karena target telah mencukupi kebutuhan
Investasi tetapi perlu ditingkatkan lagi.
Contoh
Kasus 2 :
Rincian
Investasi Jangka Panjang Pemerintah Daerah Provinsi Riau per 31 Desember 2006
No.
|
JENIS INVESTASI
|
NAMA PERUSAHAAN/LEMBAGA/KEGIATAN
|
SALDO INVESTASI (Rp)
|
1
|
Penyertaan Modal
|
PT. BANK RIAU
|
197.846.000.000,00
|
2
|
Penyertaan Modal
|
PD. Sarana Pembangunan Riau
|
2.217.362.646,00
|
3
|
Penyertaan Modal
|
PT. Riau Air Line (RAL)
|
27.200.000.000,00
|
4
|
Penyertaan Modal
|
PT. Pengembangan Investasi Riau (PIR)
|
33.490.600.000,00
|
5
|
Penyertaan Modal
|
PT. Riau Petrolium
|
5.000.000.000,00
|
6
|
Investasi Permanen Lainnya
|
PT. Bank Bukopin (Pola Swamitra)
|
18.000.000.000,00
|
7
|
Penyertaan Modal
|
PT. PER
|
60.014.185.000,00
|
8
|
Investasi Permanen Lainnya
|
Dana Usaha Desa
|
27.000.000.000,00
|
9
|
Investasi Permanen Lainnya
|
Koperasi Unggulan
|
7.700.000.000,00
|
JUMLAH
|
378.468.147.646,00
|
Tabel
Diatas Merupakan Investasi yang dilakukan oleh pemerintah Riau yang merupakan
suatu kegiatan Investasi Tahun 2006
Ada
yang diinvestasikan di Bank Riau untuk kegiatan perbankan,kemungkinan uang itu
didepositkan ke bank itu.
Ada
yang diinvestasikan untuk kegiatan Pembangunan Kota Riau,,,ada yang
diinvestasikan dalam bentuk Koperasi.
Berdasarkan
Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006, Pemerintah Provinsi Riau telah
menyalurkan penyertaan modal kepada tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
mana Pemerintah Provinsi Riau merupakan pemegang saham mayoritas atas saham
BUMD tersebut, yaitu sebagai berikut: PT Bank Riau, PT PIR, PT RAL
Penyertaan
modal kepada tiga BUMD tersebut belum didukung dengan Peraturan Daerah yang
khusus mengatur tentang Penyertaan Modal . Mengenai peraturan daerah tentang
penyertaan modal ini telah disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri pada saat
mengevaluasi rancangan Perda APBD Tahun Anggaran 2006, agar dapat memenuhi
prinsip transparansi anggaran, maka penyertaan modal yang dilakukan harus
mempunyai dasar hukum yang jelas, yaitu peraturan daerah yang mengatur tentang
penyertaan modal tersebut. Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
903/543/SJ tanggal 20 Maret 2006 tentang evaluasi rancangan Perda APBD dan
rancangan
Pergub. penjabaran APBD Tahun Anggaran 2006 telah merekomendasikan agar
ditetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal kepada BUMD.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pihak legislatif kurang memperhatikan hal-hal
yang dianggap lebih penting dibahas yaitu antara lain tentang Ranperda
Penyertaan Modal sesuai ketentuan yang berlaku.